Kamis, 16 Januari 2014

Arsitek Lingkungan Hemat Energi

Sebagai (calon) Arsitek, sebelum menciptakan sebuah bangunan yang berkualitas haruslah memikirkan beberapa aspek yang salah satunya bangunan hemat energi, dengan memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin. Dalam dunia Arsitektur dikenal dengan Arsitektur Ekologis yang berarti bangunan yang memiliki wawasan lingkungan, dan mempunya komunikasi antara bangunan dengan alam sekitar. Pola perencanaan Eko-Arsitektur selalu memanfaatkan alam sebagai berikut :
  • Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan.
  • Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminal mungkin.
  • Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan
  • Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi.
Semua tau Arsitektur Hemat Energi merupakan salah satu langkah mengurangi efek global warming atau pemanasan bumi dan pencemaran atmosfir. Salah satunya, menciptakan sebuah huniaan dengan Arsitektur Hemat Energi ini. Tidak ada salahnya jika kita mencoba ikut berpartisipasi untuk hemat energi dengan konsep arsitektur hemat energi.

Konsep Arsitektur Hemat Energi
Konsep seperti apa menciptakan agar terbentuknya rumah yang ber-Arsitektur Hemat Energi?, Ridwan Kamil pernah menguraikan beberapa aspek penting yang perlu diperhatiakan dalam konsep rumah hijau :
  • Skala ruangan
  • Jumlah ruangan yang berlebihan
  • Semakin banyak pepohonan dan aliran udara jendela yang benar
  • Memakai konsep penyinaran hijau
Ridwan kamil mengatakan, "Saat ini seperti konsep arsitektur hemat energi memang lenih cocok untuk diterapkan di negara empat musim. untuk di Indonesia yang beriklim tropis tentu diperlukan adaptasi. misalnya untuk dindingya, bahan batu mungkin lebih cocok karena disini matahari bersinar sepanjang tahun. jadi cenderung lebih banyak panas. Yang jelas rumah di iklim tropis juga bisa didesain agar hemat energi. Antara lain dengan memperhatikan penataan ruang dan ventilasi. Referensinya pun kini juga sudah banyak tersedia"
 
Rumah dengan sistem pencahayaan hijau dapat mengurangi konsumsi energi. karena semakin banyak pepohonan tumbuh di sekitar rumah, semakin berkurang intensitas panas. Selain kenyamanan dari sisi thermal, tersedia juga kenyamanan dari sisi visual.
 
Energi matahari yang melimpah dimanfaatkan untuk menciptakan kemandirian energi dirumah. Salahsatunya dengan aspek desain yang menempatkan solar panel disisi rumah yang menghadap barat yang mendapatkan terpaan sinar matahari paling tinggi dan lama. Selain memanfaatkan energi, hal ini dapat mengurangi panas yang merambat di dinding rumah, dan mengurangi pnggunaan pendingin ruangan.
 
Merancanakan Hunian Yang Hemat Energi
Setelah mengetahui konsep seperti apa menciptakan hunian hemat energi, dan sekarang bagaimana merencanakan hunian yang hemat energi?. berikut kutipan dari blog "anneahira" ( klik disini ) 

Mewujudkan rumah yang hemat energi dengan arsitektur hemat energi sebenarnya bukan hal yang sulit untuk dilakukan, yang penting anda tahu cara dan mau menerapkannya. Salah satu cara yang paling mudah unutk dilakukan namun sering diabaikan ialaha penghemat penggunaan listrik rumah tangga.

Ada banyak perabot elektronik dirumah kita, tidak semua perbaot tersebut harus digunakan, apalagi digunakan secara bersamaan. Atur pemakaiannya dengan bijak, sehingga konsumsi energi listrik dirumah tidak menjadi boros. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk berhemat energi listrik dirumah :

  1. Pencahayaan, penempatan titik lampu yang tepat pada saat perencanaan dapat mengurangi beban pemakaian listrik dirumah. sesuaikan fungsi sebuah ruangan dengan kebutuhan pencahayaannya. Kebutuhan lampu penerangan untuk ruang tidur akan berbeda dengan ruang keluarga. Perletakan dan bukaan jendela pada saat proses perencanaan dan desain perlu mempertimbangkan intensitas cahaya alami yang masuk kedalam ruangan, sehingga pada siang hari di dalam ruangan cukup menggunakan pencahayaan alami tanpa harus menyalakan lampu.
  2. Penghawaan, penerapan konsep ventilasi alam yang baik dalam rumah tinggal sangat membantu mengurangi pemakian energi listrik. Jika sirkulasi udara pada area toilet (WC) dirancang dengan baik, maka tidak memerlukan exhaust fan. Demikian halnya jika sirkulasi udara pada ruang dapur sudah tepat, tidak dibutuhkan alat pengisap asap atau cooker hood. ( baca lebih lanjut )
  3. Air Bersih, Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok rumah tangga. Mesin pompa air merupakan salah satu peralatan umum yang sering kita jumpai dalam rumah, kebanykan pompa air menggunakan daya listrik yang cukup besar. Sebaiknya menyediakan tangki atau tandon air yang ukurannya cukup besar untuk melayani konsumsi air yang cukup tinggi dirumah. Dengan mengisi tanki atau tandon air secara penuh, artinya mengurang intensitas pemakaian mesin pompa air yang berakibat pada berkurangnya beban listrik. ( baca lebih lanjut ya )
Kesimpulannya, banyak manfaat dari hunian hemar energi ini. Salah satunya mencengah terjadinya global warming, juga dari segi ekonomi hunian dengan konsep ini terbilang ekonimis dan banyak keuntungan yang diberi. Nah, sebagai calon arsitek terutama saya, Arsitektur Hemat Energi ini sangat menjadi acuan saya dalam merancang sebuah bangunan yang tetap memikirkan lingkungan dan desain serta kenyamanan pengguna.

referensi : 

 
 
Copyright © rizki kurniawan
Blogger Theme by BloggerThemes