Sabtu, 05 Oktober 2013

Arsitektur dan Lingkungan di Tanah Melayu

Tanjungpinang adalah ibu kota dari Provinsi Kepulauan Riau. Kota yang memiliki luas 239.5 km2 ini sedang gencar-gencarnya memberikan konstribusi yang cukup signifikan dalam membangun perekonomian kota Tanjungpinang. Kota yang memiliki total populasi 187.359 jiwa ini merupakan dataran rendah kawasan rawa bakau dan sebagian lain merupakan perbuktian sehigga lahan kota sangat berfariasi dan berkontur.

Sebagai penduduk asli tanah Melayu ini yang sangat mempedulikan lingkungan setelah mempelajari beberapa teori dari Aritektur dan Lingkungan yang diberikan pada saat jam perkampusan dimulai, sangat menghawatirkan, disaat kota Tanjungpinang yang dikenal Kota Gurindam ini salah dalam memberikan konstribusi. 

Tanjungpinang memiliki Sungai Pulai sebagai stok air bersih, juga sebagai sumber air PDAM untuk menghidupi warga Tanjungpinang. Rasa resah pada warga kota Tanjungpinang saat ini adalah krisis air bersinya. Diduga akibat pembalakan liar pada hutan lindung disekitar sungai pulai, sehingga 60% air waduk turun drastis. Hal ini membuat permerintah setempat mengadakan penanaman pohon kembali disekitar sungai tersebut.

Tinggal di perumahan yang hanya mengandalkan air Pdam menjadi curi-curian air bersih dgan tetangga jika air dari pdam sedang jalan, menggunakan mesin penyedot air setiap bak-bak kamar mandi siap dipenuhi. Dengannya begitu oknum-oknum penjual air bersih sangat diuntungkan  disaat air pdam sedang tidak jalan, ini membuat pengeluaran uang rumah tangga menjadi meningkat.

Mendengar pemerintah ingin menanam 15.051.404 pohon kembali disekitar hutan dekat sungai yang sudah dibabat abis sangat merasa lega, apalagi pemerintah melibatkan penduduk serta pelajar untuk menanam proyek ini. Tapi sayang, karena kesadaran belum ada di diri saya pada waktu itu (kira-kira pada tahun 2010), saya tidak ikut berpartisipasi dalam memajukan penghijauan kembali disekitar danau. Apa daya, hal yang sudah harus dirasakan air bersih saat ini, tidak dapat saya rasakan, karena saya sudah menetap di Depok dan hanya sebulan sekali pulang ke kota yang dikelilingi pantai putih ini.

Tidak sampai disitu, muka Tanjungpinang kini juga sudah berbeda. Pada waterfront city (wajah kota) Tanjungpinang kini sedang ada perluasan tanah untuk tempat kongkow / nongkrong bagi anak-anak muda Tanjungpinang. 

Pohon belum terlihat tampak pada lokasi gambar diatas, mungkin karena lokasi belum diselesaikan dengan sempurna, tapi siapa sangka pada malam hari disana berubah menjadi tempat yang sangat ramai dikunjungi, banyak pedagang memungut pundi-pundi uang dengan membuka lapak makan dan minum disekitar lokasi. 

Pentingnya pohon bagi manusia, disalah satu Blog mengatakan 1 (satu) pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari. 1 (satu) orang bernafas perlu 0,5 kg oksigen per hari. Jadi 1 (satu) pohon menunjang kehidupan 2 (dua) warga dan menebang 1 (satu) pohon di kota berarti mencekik 2 (dua) warga. Jadi, jika pada malam hari lokasi diatas menampung setiap lapaknya 100 orang, kalau dikali kan dengan 5 lapak (biasanya lebih), berarti lokasi diatas menampung 500 orang setiap malamnya. Angka fantastis, dengan lokasi pepohonan yang masi sedikit dan harus menampung 500 orang. Mungkin kalau warga Tanjungpinang sudah ngumpul di lokasi diatas, mungkin warga sudah pada bengek karena sesak nafas xP

Pagi hari sangat berbeda keadaan jika pada malam harinya. Lokasi pada gambar sangat ramai jika sudah masuk malam minggu, terkadang warga sendiri tidak menyadari apa yang mereka lakukan sudah merugikan lingkungan. Seperti membuang sampah sehabis mereka makan membuangnya ke dalam laut. Sekali lagi butuh kepedulian masyarakat setempat terhadap lingkungan.

Lingkungan sangat dibutuhkan demi menciptakan suatu kota yang maju. Saya hanya bisa mengharap kepada pihak pengembang kota Tanjungpinang agar tidak hanya meningkatkan kontribusi untuk meningkatkan perekonomian dan daya tarik parawisatawan tanpa melihat memperdulikan penghijauan disetiap proyek yang akan dijalankan. 






Beberapa kutipan yang saya ambil :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tanjungpinang
http://hukum.kompasiana.com/2013/06/23/semakin-botak-semakin-kaya-571425.html
http://dhony-syach.blogspot.com/2011/06/manfaat-sebatang-pohon-menebang.html


 
 
Copyright © rizki kurniawan
Blogger Theme by BloggerThemes