Green Architecture, atau Arsitek
Hijau bukanlah hal yang asing lagi bagi telinga kita, namun masih banyak yang
belum menyadarinya bahwa bertapa pentingnya konsep ini. Arsitektur dituding sebagai
pemakai energi dan penyumbang pemanasan global, mendengar hal tersebut seorang
Arsitek setidaknya bisa menerapkan konsep Green Architecture pada rancangannya.
Salah satu hal yang dapat membantu bagi Arsitek menjadi referensi dalam
mendesain adalah dengan mengusung konsep 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Sebagai calon Arsitek Muda (amien) penulis cukup tertarik dengan 3R
ini untuk diterapkan dalam desain, baik itu desain untuk tugas kuliah maupun
untuk lomba / sayembara. Namun, sebelum diterapkan maka harus mengerti dulu
maksud dari 3R tersebut.
Penerapan 3R bisa dilakukan dari
hal yang terkecil, misalnya dengan mengolah sampah menjadi kompos atau
memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) juga
masuk dalam penerapan konsep 3R ini. Selain itu, setiap orang juga bisa dapat
melakukannya setiap hari dalam setiap kegiatannya, seperti menggunakan kembali
sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya
(Reuse), mengurangi segala sesuatu
yang mengakibatkan sampah (Reduce),
dan mengolah sampah kembali (daur ulan / Recycle)
sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Maka dari itu, untuk
menjalankan sebuah konsep yang besar harus dimulai dari yang terkecil, dengan dimulai
dari kita J
Konsep 3R emang mudah difahami,
namun masih sulit untuk diterapkan. Dan, dilihat dari kacamata Arsitek,
Arsitektur dapat memiliki peran penting dalam mendesain konsep dengan
menerapkan konsep 3R ini, contohnya Penerapan
konsep 3R ( Reuse, Reduce, dan Recycle)
pada Desain Interior Ruangan.
Contoh diatas, merupakan salah satu contoh penerapa konsep 3R pada interior, dengan pemanfaatan tangga kayu bekas menjadi rak buku yang menempel di dinding, ini telah mencakup dari konsep 3R tersebut, menggunakan kembali tangga bekas (reuse), sehigga dapat mengurangi barang yang telah menjadi sampah (reduce), lalu menggunakan kembali menjadi sebuah rak buku (recycle) . Namun ada juga yang lagi nge-trend belakangan ini, yaitu penggunaan bahan kayu pallet menjadi pelengkap furniture interior yang dapat memberi kesan lebih vintage, modern, dan retro.
Contoh diatas juga merupakan konsep dari 3R. Bagus ?, Toh dalam mendesain Interior Ruangan tidak harus dengan harga mahal, namun juga bisa menerapakan konsep 3R diatas dengan menggunakan bahan yang tidak terpakai lagi, sehingga dapat meminimalisirkan sampah, dan kamu bisa rcycle barang tidak terpaki menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
picture result : http://www.woohome.com thanks :)
by @rzkian_
by @rzkian_