2.1 PERTUMBUHAN
PENDUDUK
1.
PERKEMBANGAN
PENDUDUK DUNIA MENGGUNAKAN TABEL
Perkembangan
Penduduk Dunia dari Tahun 1950 – 2008
China
|
562,579,779
|
China
|
1,333,207,572
|
USA
|
152,271,000
|
India
|
1,154,845,005
|
Russia
|
101,936,816
|
USA
|
304,838,948
|
Japan
|
83,805,000
|
Indonesia
|
238,567,492
|
|
|
Brazil
|
197,254,181
|
World
|
2,555,948,654
|
World
|
6,736,383,012
|
Populasi
tahun 1950
|
Populasi
tahun 2008
|
Sumber: Iskandar, Does Sampurno
Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia
2.
PENGANDAAN
PENDUDUK DUNIA
TAHUN
PENGGANDAAN
|
PERKIRAAN
PENDUDUK DUNIA
|
WAKTU
|
800
SM
|
5
JUTA
|
-
|
1650
TAHUN
|
500
JUTA
|
1500
|
1830
TAHUN
|
1
MILYARD
|
180
|
1930
TAHUN
|
2
MILYARD
|
100
|
1975
TAHUN
|
4
MILYARD
|
45
|
Sumber: Ehrlich, Paul, R, et al,
Human Ecology W.H Freeman and Ci San Fransisco.
3. FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI
PERTAMBAHAN PENDUDUK
1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda
kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk
dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hamper sama dengan
perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kemantian sangat dipengaruhi oleh factor
pendukung kematian dan factor penghambat kematian.
2. Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah
penduduk.Ada beberapa factor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung
kematian.
3. Imigrasi
Imigrasi apabila setiap penduduk pindah ke kota dan
mereka menjadikan KTP menjadi dua maka akan sulit di data tidak akan terpenuhi.
Akan sulit mendata penduduk dengan data pasti.
4.
MENULISKAN
TINGKAT KEMATIAN YANG KASAR (CDR/Crude Death Rate)
Adalah, banyaknya orang yang meninggal pada suatu
tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tsb.Secara dinyatakan tiap 1000
orang. Sehingga dapat ditulis dengan rumus:
CDR = D x k
Pm
Ket:
CDR : Tingkat kematian kasar
D : Jumlah kematian pada tahun
tertentu (biasanya berdasarkan data registrasi penduduk)
Pm : Jumlah penduduk pada
pertengahn tahun.
k : Konstanta (umumnya 1.000)
5.
MENULISKAN
ANGKA KELAHIRAN
Angka kelahiran adalah yang
menunjukkan bayi lahir dari setiap 1.000 penduduk per tahun. Angka kelahiran
bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
1.
Angka kelahiran dikatakan tinggi
jika angka kelahiran > 30 per tahun
2.
Angka kelahiran dikatakan sedang
jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
3.
Angka kelahiran dikatakan rendah
jika angka kelahiran < 20 per tahun.
6.
PENGERTIAN MIGRASI
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang
satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional
yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara
lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang
berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi merupakan akibat dari keadaanlingkungan alam yang
kurang menguntungkan.Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan
menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tsb.Dua faktor migrasi, yaitu faktor penarik dan faktor
pendorong.
Faktorpenarik berupa daya tarik ekonomi
dari kota seperti: memberikan pendapatan lebih besar daripada di desa.
Sedangkan faktor pendorong berasal dari desa antara lain makin
sedikitnya lapangan pekerjaan di desa akibat konversi lahan dari sawah ke
perumahan dan industri yang terjadi secara besar-besaran.
7.
MACAM-MACAM MIGRASI
1.
Migrasi masuk (in migration), yaitu
masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan
2.
Migrasi keluar (out migration),
yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
3. Migrasi neto (net migration), yaitu
merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
4.
Migrasi bruto (gross migration),
yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
5. Migrasi total (total migration),
yaitu seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi
pulang
6. Migrasi internasional (international
migration), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
7. Migrasi semasa hidup ((life time
migration), yaitu migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Mereka yang pada waktu
pencacahan sensus bertempat tinggal didaerah yang berbeda dengan daerah tempat
lahirnya
8.
Migrasi parsial (partial migration),
yaitu jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari daerah asal atau dari daerah
asal ke satu daerah tujuan
9. Arus migrasi (migration stream),
yaitu jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah
tujuan dalam jangka waktu tertentu
10.
Urbanisasi (urbanization), yaitu
bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam didaerah kota yang disebabkan oleh
proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan kota
11.
Transmigrasi (transmigration), yaitu
pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah
lain yang ditetapkan didalam wilayah RI guna kepentingan pembangunan negara
atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang
5.
PROSES MIGRASI
1. Dalam memilih daerah tujuan para
imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
2. Kurangnya kesempatan kerja didaerah
asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan
seseorang melakukan mobilitas penduduk
3. Informasi yang positif dari sanak
saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting
dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4. Informasi yang negatif yang dating
ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
5. Makin besar pengaruh daerah
perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
6.
Makin tinggi pendapatan seseorang,
makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
7. Seseorang akan memilih daerah tujuan
dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada di daerah tersebut
8.
Migrasi masih akan terjadi apabila
di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
9. Orang yang berumur muda dan belum
berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah
berusia lanjut dan berstatus kawin
10.
Makin tinggi pendidikan seseorang,
makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
6.
AKIBAT MIGRASI
Hubungan antara migrasi dengan perkembangan
ekonomi kota bersifat timbal balik. Migrasi penduduk dari desa ke kota
yang baik akan menumbuhkan ekonomi kota-kota. Tetapi bisa juga migrasi dari
desa ke kota tersebut justru menjadi beban dan tak membawa kemajuan ekonomi
kota- kota yang bersangkutan. Hal ini diukur karena penduduk yang melakukan
migrasi dari desa ke kota tersebut tak cukup berkualitas. Akibatnya mereka
malah menambah beban bagi kota-kota yang didatangi berupa: kemacetan lalu
lintas, kekumuhan, kewajiban bagi pemerintah untuk menyediakan berbagai
prasarana seperti air minum, listrik, dan lain-lain yang lebih banyak, dan
lain-lain beban yang tidak ringan.
Oleh karenanya satu-satunya jalan adalah
menyebarkan kegiatan ekonomi supaya jangan terkonsentrasi di kota-kota besar
saja. Khusus untuk Jakarta memang pernah ada usul untuk memindahkan saja
ibukota RI dari Jakarta ke kota lain. Tetapi mungkin hal itu akan terlalu
mahal. Yang lebih murah adalah memindahkan fungsi sebagai pusat kegiatan
ekonomi nasional.Banyak negara memisahkan pusat pemerintahan dengan pusat
bisnis/ekonominya.AS memiliki pusat pemerintahan di WAshington DC tetapi pusat
bisnisnya di New York.Australia memiliki pusat pemerintahan di Canberra tetapi
pusat bisnisnya di Sidney.
Sedangkan kebijakan bagi kota-kota lain di Indonesia adalah
membatasi perkembangan kota lewat penerapan rencana tata ruang yang tegas,
menghapus kebijakan-kebijakan yang bias terhadap kota, membangun infrastruktur
di pedesaan, dan mengkaitkan kegiatan ekonomi kota dengan desa misal: kegiatan
agribisnis di kota yang mengolah hasil dari desa atau pengembangan paket wisata
yang lokasinya menghubungan kota dan desa.
7 7. JENIS
STRUKTUR PENDUDUK
- Jumlah Penduduk: Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk: Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah.
- Komposisi Penduduk: Merupakan sebuah mata statistic dari statistic kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan kjenis kelamin.
8. BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK STATIONER,
MUDA, TUA
Ada 3 macam:
1. Piramida Penduduk Muda (expansive)
2. Piramida Penduduk Stasioner
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
1.
Piramida
Penduduk Muda (Expansive)
Suatu
wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang
rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.Piramida
ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya
adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan India
2.
Piramida
Penduduk Stasioner
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah
(seimbang).Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
3.
Piramida
Penduduk Tua (Constructive)
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian
yang rendah.Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih
sedikit dibanding kelompok umur tua.Contohnya adalah negara-negara yang sudah
maju, misalnya Amerika Serikat.
2.1 KEBUDAYAAN
DAN KEPRIBADIAN
1. MENJELASKAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI
INDONESIA
Bedasarkan pendapat-pendapat
para ahli prehistoric, bahwa zaman batu terbagi dalam :
A.
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu
tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak
genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia
Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita
temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores,
dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak tersebut diasah
sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan.Sebagai
tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa
Proto-Austronesia yg merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar
Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa
melayu yang nantinya di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia
B.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3.Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3.Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Manusia pada zaman batu muda
telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji
besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah
mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta
membuat alat-alat lain yang mereka perlukan
Bangsa-bangsa Proto-austronesia
yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan
Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa
senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan
perunggu
Hal yang patut dicatat tentang
permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum
memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan
penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya
2. MENJELASKAN KEBUDAYAAN HINDU,
BUDHA, DAN ISLAM
Hindu - Budha
Akuturasi adalah perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi.Contohnya, perpaduan kebudayaan antara Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, dimana perpaduan antara dua kebudayaan itu tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.
Oleh karena itu, kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke
Indonesia tidak diterima begitu saja. Hal ini disebabkan:
1. Masyarakat Indonesia telah memiliki
dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga masuknya kebudayaan asing ke
Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia
2. Kecakapan istimewa. Bangsa Indonesia
memiliki apa yang disebut dengan istilah local genius, yaitu kecakapan suatu
bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur
tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
- Seni Bangunan Dasar bangunan candi itu merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak.Punden berundak-undak ini mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga menjadi wujud sebuah candi, seperti Candi Borobudur.
- Seni rupa/Seni lukis Unsur seni rupa dan seni lukis India telah masuk ke Indonesia.hal ini terbukti dengan ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Budha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan).Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama.Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati.Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana.
- Seni sastra Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.
- Kalender Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu terlihat dengan adanya penggunaan tahun Saka di Indonesia.Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau konogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka.Candra Sangkala adala angka huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata. Contoh tahun Candra Sangkala adalah “Sirna Ilang Kertaning Bumi” sama dengan 1400 (tahun saka) dan sama dengan 1478 Masehi.
- Kepercayaan dan Filsafat Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha tidak meninggalkan kepercayaan asli bangsa Indonesia, terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam.
- Pemerintahan Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di India.Seorang kepala pemerintahan bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara turun temurun.
- Desakan Budaya Desakan suatu budaya pada budaya lain disebut dominasi. Contohnya masyarakat Betawi, Aborigin dan Irian.
3. ISLAM
Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di seluruh
dunia.Muslim di Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang moderat dan
toleran.Sejarah awal penyebaran Islam di sejumlah daerah yang sekarang dikenal
sebagai Indonesia sangatlah beragam.Penyebaran Islam di tanah Jawa sebagian
besar dilakukan oleh walisongo (sembilan wali).Berikut ini adalah informasi
singkat mengenai walisongo.
"Walisongo" berarti sembilan orang wali. Mereka
adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan
Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati.
Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain
mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan
guru-murid.
Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua.Sunan Ampel adalah
anak Maulana Malik Ibrahim.Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim
yang berarti juga sepupu Sunan Ampel.Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak
Sunan Ampel.Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang.Sunan
Muria anak Sunan Kalijaga.Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga.Sunan Gunung Jati
adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu
meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga
pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di
Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat.
Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya.
Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan,
bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga
pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi
pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke
seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya
ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan
Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang.
Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha
dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam.Mereka adalah
simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh
lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan
Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara
luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih
banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.
2.2 KEBUDAYAAN
BARAT
- MENJELASKAN KEBUDAYAAN BARAT
kebudayaan Barat, yang sedang naik-daun dan berkelindan
dengan problematika kehidupan manusia. Kebudayaan Barat adalah sebuah
kebudayaan yang dipromosikan lewat globalisasi. Sebuah kebudayaan yang ternyata
bersifat kontradiktif antara unsur kebudayaan yang satu dengan yang lainnya
Kondisi ini dapat dilihat dari peperangan yang terjadi
antara keyakinan dengan sains, keyakinan dengan filsafat, keyakinan dengan
seni, keyakinan dengan ekonomi, politik dengan moralitas, moralitas dengan
ekonomi, dan lain-lain.
Dapat dilihat, bahwa merupakan suatu hal yang
umum diketahui bahwa kondisi tersebut wajar terjadi. Dan
bahkan kerap digeneralisir kepada seluruh kebudayaan yang ada di seluruh
pelosok bumi.Sehingga muncul anggapan yang naif akibat pencitraan dan kegelapan
mata, bahwa sangat sulit untuk menyatukan atau menghentikan peperangan
tersebut.
Inilah penyebab yang mungkin membuat Barat membuat sebuah mekanisme pelumpuhan kemampuan mendominasi atau menyerang kepada unsur kebudayaan lain. Lewat pencitraan bahwa di balik segala sesuatu ada kekuasaan, relativitas kebenaran, teologi global, pluralisme agama, anarkis metodologis, Hak Asasi Manusia, dan masih banyak lainnya.Dan usaha tersebut sudah menampakkan pengaruhnya dalam kehidupan seluruh manusia yang terjangkau oleh globalisasi.
Hal lain yang terjadi adalah munculnya sebuah kondisi
inferior tentang dua hal dalam kebudayaan yaitu, keyakinan dan moralitas.
REFERENSI
Iskandar N. Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia.
Ehrlich, Paul, R, el al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/210/210/
http://nugroho-sbm.blogspot.com/2010/10/migrasi-setelah-lebaran.html
http://www.itsfetriyannorrahman.co.cc/2010/07/jenis-jenis-piramida-penduduk.html
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/210/210/
http://hasheem.wordpress.com/bahan-ajar/materi-ips-kls-vii/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Islam